///kursor///

Selasa, 03 April 2012

Geplak Bantul

Geplak adalah makanan khas dari Bantul. Makanan khas yang satu ini rasanya sangat manis, terbuat dari gula dan kelapa berwarna merah, putih, hijau, kuning dan coklat. Panganan gelpak saat ini menjadi trade mark bagi daerah Bantul, Yogyakarta. Hal ini lah yang menyebabkan Kabupaten Bantul mendapat gelar baru yakni Kota Geplak.

Geplak paling nikmat disantap hangat-hangat begitu selesai diangkat dari tungku. Dahulu, geplak terkadang dimanfaatkan sebagai makanan pengganti beras atau nasi. Pada saat musim paceklik, warga Bantul biasa mengkonsumsi geplak untuk makanan pokok. Akan tetapi, pada masa sekarang geplak lebih dikenal sebagai penganan ringan sekaligus oleh-oleh khas dari Bantul.

Sejarah geplak sendiri tidak lepas dari riwayat banyaknya pabrik gula, perkebunan tebu dan kelapa yang ada di Bantul. Pada era kolonial Hindia Belanda, Bantul terkenal sebagai daerah penghasil gula tebu. Tercatat ada enam buah pabrik gula pada masa itu dan banyak tanah-tanah pertanian yang ditanami tebu. Dari sekian banyak pabrik gula yang terdapat di Bantul, masih ada satu yang masih bertahan sampai sekarang, yaitu pabrik gula Madukismo. Gula tebu yang dihasilkan oleh beberapa pabrik gula dimanfaatkan untuk membuat penganan, yang salah satunya kemudian dikenal dengan nama geplak.

Konon, geplak diperkenalkan pada tahun 1912 oleh Ny. Pawirodinomo. Tokonya terletak di Jalan Jenderal Sudirman No. 192, Bantul, sekitar 15 kilometer dari Yogyakarta. Kini, toko tersebut dikelola oleh putrinya, Ny. Suharti. Geplak yang lain bisa Anda temukan di Jalan Wahid Hasyim, Bantul. Namanya Geplak Yu Tumpuk. Pemiliknya adalah Bpk. Ciptodiharjo yang meneruskan usaha Yu Tumpuk, sang istri yang kini sudah meninggal. Geplak Yu Tumpuk sangat terkenal karena menyediakan rasa gula Jawa. Beda dengan penjual geplak lainnya, Geplak Yu Tumpuk tetap mempergunakan besek (kotak dari anyaman bambu untuk kemasannya).

Awalnya geplak hanya disajikan dalam dua warna. Apabila menggunakan gula tebu, geplak yang dihasilkan adalah berwarna putih agak kelabu. Sedangkan jika memakai gula kelapa, maka hasilnya adalah geplak berwarna cokelat. Seiring dengan kemajuan zaman, ketatnya persaingan, dan semakin beragamnya permintaan konsumen, kini geplak ditampilkan dengan corak yang berwarna-warni dan dengan rasa yang bervariasi. Selain itu, geplak dikemas dalam bentuk yang lebih menarik sehingga membuat orang yang melihatnya semakin tertarik untuk membawa pulang penganan yang satu ini.

Geplak yang hadir dengan aneka warna ini hadir dalam rasa jahe, kacang, durian, strowberry, jeruk dan lain sebagainya. Gizi yang terkandung dalam geplak relatif tinggi. Setiap 100gram geplak mengandung karbohidrt sebanyak 74gram, lemak sebanyak 14gram, air 10gram serta memiliki kandungan kalori sebesar 2gram. Hal ini di dapat memalui penelitian yang dilakukan oleh Universitas Gajah Mada Yogyakarta dalam bidang pangan dan gizi.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...